
bila jalanan, lampulampu kota
berteriak lagi. tersisa kemudian hanyalah serpihan luka
di ujung bibir yang menggigir
berteriak lagi. tersisa kemudian hanyalah serpihan luka
di ujung bibir yang menggigir
tiada suara yang mengeruh sunyi
tak lagi jawab memecahkan gendang sunyi tubuh
yang terperangkap terali
malam ini
tak lagi jawab memecahkan gendang sunyi tubuh
yang terperangkap terali
malam ini
pada dingin tubuhmu yang berbalut kesunyian
kuserahkan tubuhku pada tanya
(tubuhku dan tubuhmu)
sebagian nisan yang berlumut hitam
kuserahkan tubuhku pada tanya
(tubuhku dan tubuhmu)
sebagian nisan yang berlumut hitam
dalam permainan tuhan
terus bisu
tak selalu sisakan perih mengadu lalu tersenyum dalam
dekapan pelan kelam
terus bisu
tak selalu sisakan perih mengadu lalu tersenyum dalam
dekapan pelan kelam
(dan tubuh kita)
masih bermain pada tanya
Karya Fina Satomasih bermain pada tanya
Sumber: Kolaborasi Nusantara