Wednesday, May 5, 2010

Taufiq Ismail

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Taufiq Ismail, dilahirkan di Bukittinggi dan dibesarkan di Pekalongan. Ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA.  

Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963, tetapi gagal memiliki usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka.  

Ia dikategorikan sebagai penyair Angkatan ‘66 oleh H.B. Jassin. Ia menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain.  

Banyak puisinya dinyanyikan grup Musik Bimbo, pimpinan Samsudin Hardjakusumah, atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Ia pun menulis lirik untuk Chrisye, Ian Antono (dinyanyikan Ahmad Albar), dan Ucok Harahap. Menurutnya, kerja sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.  

Ia mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit Award Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994). Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, AS(1971–1972 dan 1991–1992), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).




back to top