Showing posts with label Bab 13. Pengecatan. Show all posts
Showing posts with label Bab 13. Pengecatan. Show all posts

Monday, February 21, 2011

> Pengecatan Dinding

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah
menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding
bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan. Kerjakan
pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam.

Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit
yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dan
kemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saat
melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadap
lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam
saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering di
wadahnya sebelum dibuang ketempat sampah.

1. Pemberian Cat Dasar

Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa
varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic
100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall
Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk
mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang
mulai mengapur.

Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna
putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan
alkali yang tinggi, daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan
anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau
Undercoat Tembok.

Cara pemakaiannya adalah; encerkan cat sesuai dengan petunjuk
pabrik, jangan berlebihan, karenadapat menghilangkan fungsi cat dasar.
Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.

2. Langkah Pengecatan

a. Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah
sempurna, minimal harus ditunggu selama 28 hari.

b. Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat
pengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 %.

c. Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukur
pH (derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang
lebih pH 8.Kalau lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belum
sempurna dan tembok belum layak dicat.

d. Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti
masih ada semen bebas yang belum beraksi karena kekurangan air.
Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.

e. Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan
dari bekas percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam),
pengapuran, debu, kotoran, dan minyak. Gosok permukaan tembok
dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok
dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.

f. Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10-15%
untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching
permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.
g. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan
kaporit10-15%

3. Pemberian Cat Akhir

a. Persiapan permukaan harus telah sempurna.
b. Bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga
seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.
c. Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller,
ember, pengaduk, tangga, dan lain-lain.
d. Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat
nomor batch (lot)nya.
e. Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik.
f. Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis
adalah 2-4 jam, tetap sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
g. Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan
dilakukan waktu cuaca terang dan kering.engenceran cat jangan
langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itu juga.
h. Tutup rapat-rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk
menghindari pembusukan.


Read More - > Pengecatan Dinding

> Keberhasilan Pengecatan

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan,
yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu bahan yang akan
dicat itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang
sering timbul akibat dari kualitas mutu bahan yang akan dicat jelek
biasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam bahan
yang dicat terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung. Sedangkan
bila yang dipakai adalah cat dengan kualitas rendah maka masalah yang
sering terjadi adalah pengapuran, atau warnanya luntur.

Agar pengecatan dapat berhasil dengan baik, maka beberapa
langkah berikut perlu untuk diperhatikan, yaitu;
1. Pilih jenis cat yang tepat guna.Faktor nomor satu yang harus kita
tentukan adalah untuk bidang manakah cat itu akan digunakan, untuk
bidang interior atau untuk eksterior; untuk mendapatkan hasil
maksimal usahakan menggunakan produk cat yang tepat guna.

2. Gunakan produk yang transparan. Bandingkan beberapa produk cat,
baca keterangan/ aturan pemakaian dan yang tidak kalah pentingnya
data teknis yang ada pada kemasan masing-masing.

3. Tentukan pilihan warna. Satu hal yang juga perlu menjadi bahan
pertimbangan dalam memilih cat adalah tersedianya warna-warna
yang bisa memenuhi selera kita.

4. Hitung jumlah kebutuhan.Bila sudah bisa menentukan jenis cat, merek
serta warna cat yang akan gunakan, selanjutnya adalah menentukan
berapa banyak cat yang diperlukan untuk sebuah ruangan atau tempat
yang akan dicat.

Read More - > Keberhasilan Pengecatan

> Pekerjaan Pengecatan

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun
baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang
sesuai dengan fungsi dinding yang akan dicat, memilih warna yang
sesuai dengan selera, langkah selanjutnya adalah menentukan merek cat
yang sesuai dengan anggaran.

Cat yang berkualitas minimal mempunyai empat fungsi yang
harus dimiliki diantaranya daya sebar, daya tutup, mudah dalam
pengaplikasiannya, dan aman bagi kesehatan lingkungan. Memang
semakin tinggi kualitas cat, maka harganya pun akan semakin mahal,
karena disamping keempat hal pokok diatas, cat yang berkualitas akan
memiliki nilai tambah seperti daya tahan terhadap cuaca, anti jamur, tidak
memudar (anti fading), mudah dibersihkan (washable), dapat menutup
retak rambut (cover hair line crack) serta tambahan pengharum (fragnance).

Cat juga harus aman dan ramah lingkungan. Saat ini di pasar
masih banyak dijual produk yang tidak memperhatikan aspek-aspek
kesehatan dan lingkungan, karena bahan baku yang dipergunakan masih
mengandung tambahan logam merkuri (Hg) dan timah hitam/timbal (Pb).

Padahal kedua bahan tersebut sangat berpotensi membahayakan
manusia jika secara terus menerus masuk kedalam tubuh.

Di negara lain, untuk bangunan lama yang dibangun sebelum
tahun 1976, pemilik bangunan diharuskan untuk mengerok cat lama dan
mengecat ulang. Pada saat pengerokkan pun harus menggunakan alat
pelindung seperti masker, spectacles (kacamata) dan sarung tangan. Hal
ini mengingat semua produk cat yg diproduksi sebelum tahun 1976 masih
menggunakan kedua bahan baku tersebut. Timah hitam/timbal (Pb),
merupakan salah satu logam yg bisa mengakibatkan kerusakan sistem
syaraf pada manusia terutama anak kecil.

Read More - > Pekerjaan Pengecatan

> Pengecatan Ulang

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

1. Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air
bersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci
dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih.

2. Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi
berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilas
dengan air bersih.

3. Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu
pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang
tidak mengapur.

4. Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya
sampai kedasar tembok.

5. Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut
dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.

6. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan
kaporit 10-15%.

Berikut ditampilkan beberapa hasil dari pekerjaan pengecatan.

Read More - > Pengecatan Ulang

> Pengecatan Plafon

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan
pengecatan pada tembok. Bahan cat yang digunakan juga adalah cat
untuk tembok/dinding.

Perbedaan mendasar yang ada adalah bahwa
plafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan
cara khusus dalam menyapukan cat pada plafon.


Read More - > Pengecatan Plafon
back to top