Thursday, February 17, 2011

> Contoh Analisis Makna Puisi

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Sejalan dengan beberapa tahapan kerja analisis lapis makna puisi tersebut serta adanya berbagai macam unsur dalam lapis makna itu sendiri, pada bagian ini akan dipaparkan model analisis lapis makna puisi. Berikut ini puisi “Salju” karya Wing Kardjo yang akan dianalisis.
Ke manakah pergi 
mencari matahari 
ketika salju turun 
pohon kehilangan daun 
Ke manakah jalan 
mencari lindungan 
ketika tubuh kuyup 
dan pintu tertutup 
Ke manakah lari 
Mencari api 
Ketika bara hati 
Padam tak berarti 
Ke manakah pergi 
Selain mencuci diri
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menganalisis isi puisi tersebut.  a

a. Mendapatkan gambaran makna 
Anda tentunya telah membaca puisi tersebut secara berulang-ulang untuk mencoba memahami judul “Salju” serta berusaha mendapatkan gambaran maknanya secara keseluruhan untuk menangkap makna. Untuk memahami kata “salju” sebagai judul puisi tersebut, kita harus berusaha mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri dan berbagai macam kemungkinan makna yang dikandungnya.  

b. Gambaran makna yang diperoleh 
Dari proyeksi berbagai macam kemungkinan makna kata “salju” misalnya, kita temukan gambaran makna berikut. - Suatu musim atau keadaan ketika salah satu bagian bumi ini hanya ditebari oleh serpih es yang dingin; - Sebagai akibat dari keadaan tersebut, bagian bumi yang terkena musun salju itu seolah-olah mati, tumbuh-tumbuhan gundul, aktivitas kerja di luar terhenti, orang jarang keluar rumah, dan bagian bumi itu sendiri seakan-akan tidak punya arti, bahkan menjadi suatu kenyataan atau bagian yang tidak disenangi.  

c. Menganalisis unsur sense (makna) 
Dalam hal sense, secara sederhana dapat ditetapkan bahwa lewat puisi “Salju” itu penyair menggambarkan seseorang yang sedang kebingungan. Ia tidak tahu ke mana harus pergi. Saat itu, sesuatu yang tidak berarti sedang menimpa dirinya.  

d. Kategori kata 
Untuk membuktikan kebenaran gambaran makna judul maupun gambaran makna secara umum tersebut, kita sekarang perlu menelaah lebih mendalam. Jalan pertama yang kita tempuh adalah mengategorikan kata-kata yang termasuk kategori lambang dan kata-kata yang termasuk kategori simbol.  

e. Memahami makna simbolik 
Tugas Anda sekarang adalah berusaha memahami makna kata yang bersifat simbolik tersebut. Pertama, kata matahari”. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa kata “matahari” berhubungan dengan makna “kehidupan”, kata “salju” berhubungan dengan makna “sesuatu yang tidak berarti”.  Setelah memahami makna kata-kata simbolik pada bait pertama, tugas kita sekarang adalah berusaha memahami makna kata simbolik pada bait berikutnya.  

f. Membahas makna setiap larik 
Setelah Anda mencoba sendiri berusaha memahami katakata simbolik tersebut, baik sendirian atau lewat diskusi, silakan Anda coba membahas makna setiap lariknya. Larik pertama yang berbunyi “ke manakah pergi” mudah untuk dimengerti. Larik kedua yang berbunyi ketika “salju turun”-lah yang perlu diperhatikan baikbaik.  

g. Memahami hubungan antarbaris 
Dari telaah tersebut, semakin jelas bagaimana hubungan antara baris yang satu dengan baris lainnya. Sebagai penutur atau pemakai bahasa Indonesia, Anda tentunya tidak akan mengalami kesulitan seandainya diminta untuk mempertalikan baris-baris di atas ke dalam satuan-satuan kalimat.  

h. Simpulan pokok pikiran makna puisi 
Sudahkah Anda mencoba menyusun paragraf berdasarkan satuan-satuan bait tersebut? 

Jika sudah, tugas Anda sekarang adalah melihat satuan-satuan pokok pikiran dalam paragraf-paragraf yang telah Anda buat sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam puisi tersebut terdapat empat pokok pikiran yang saling berkaitan.  Keempat pokok pikiran itu adalah sebagai berikut. 
1) Ke mana aku harus pergi di saat hidupku hampa tidak berarti? 
2) Kepada siapa aku meminta perlindungan di saat diriku menderita dan tidak seorang pun mau menerima diri saya? 
3) Ke mana harus pergi mencari petunjuk dan semangat kehidupan saat semangat hidupku padam tidak berarti?
4) Dalam situasi demikian, tidak ada jalan lain selain bersujud di hadapan Tuhan untuk menyucikan diri. 

i. Memahami sikap penyair terhadap puisi 
Sekarang, bagaimana halnya dengan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran puisi tersebut? Ada bermacam-macam sikap seseorang sewaktu menghadapi situasi demikian. Mungkin mereka akan termenung sendirian, bertindak masa bodoh, menyalahkan orang lain, dan berbagai kemungkinan sikap lainnya.  

j. Sikap penyair terhadap pembaca puisi 
Sikap penyair terhadap pembaca akan menunjukkan adanya sikap yang bermacam-macam. Dalam hal ini mungkin sikap masa bodoh, mengajak, menggurui, keramahtamahan, kebencian, persahabatan, dan lain-lainnya. Adanya sikap-sikap tertentu dalam suatu puisi umumnya ditandai oleh bentuk-bentuk pernyataan tertentu.  Dalam hal ini, jangan tutup mata Anda.  

k. Rangkuman penafsiran puisi 
Tugas Anda sekarang adalah merangkum keseluruhan hasil penafsiran tersebut, baik penafsiran terhadap satuan-satuan pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, maupun sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikiran tertentu ke dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan cara demikian, pada dasarnya Anda sedang berupaya menemukan totalitas makna puisi yang Anda baca.




back to top