Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan
menjadi tiga golongan.
1) Tumbuhan Paku Homospora
Dari hasil pengamatan dan penelitian diketahui bahwa ternyata tumbuhan
ini ada yang mempunyai spora berumah satu dan berukuran sama
besar yang dinamakan paku homospora/isospora. Contoh jenis paku ini adalah
suplir (Adiantum cuneatum).
Amati tumbuhan paku suplir! Batangnya menjalar di dalam tanah yang
berupa rizoma, kemudian tumbuhan daun muda yang menggulung seperti
spiral. Pada permukaan bawah daun fertil (sporofil) terdapat bintik-bintik
coklat yang sering disebut sorus. Sorus ini merupakan kumpulan sporangium,
di dalam tiap sporangium terdapat sel induk spora yang akan membelah
secara mitosis yang akan menghasilkan sejumlah spora yang bentuk dan
ukurannya sama. Bila spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
protalium. Pada permukaan bawah gametofit dewasa akan terbentuk
anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium. Jika terjadi
fertilisasi terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi tumbuhan suplir baru (sporofit).
2) Tumbuhan Paku Heterospora
Ada pula tumbuhan paku yang mempunyai protalium tidak sama besar
dan berumah dua, pemisahan jenis kelamin ini terjadi pada pembentukan
spora dan ukurannya pun berbeda, sehingga tumbuhan paku ini disebut
dengan paku heterospora. Spora yang berukuran besar mengandung banyak
makanan cadangan dinamakan makrospora/megaspora. Adapun spora yang
kecil dinamakan mikrospora, dihasilkan dari mikrosporangium. Contohnya
paku semanggi (Marsilea), paku rane (Selaginella).
Perlu Anda ketahui mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium,
sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium. Selanjutnya,
mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang akan menghasilkan
anteridium dan akan menghasilkan sperma. Sebaliknya makroprotalium membentuk
makrogametofit yang akan menghasilkan arkegonium dan akan menghasilkan
ovum. Jika terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum, maka akan
menghasilkan tumbuhan paku. Dan tumbuhan paku ini akan berkembang
menghasilkan spora, demikian seterusnya.
3) Tumbuhan Paku Peralihan
Selain paku homospora dan heterospora, ada pula jenis paku yang
sporangiumnya menghasilkan spora sama besar, tetapi berbeda jenis kelaminnya,
sehingga disebut dengan tumbuhan paku peralihan. Tumbuhan
paku ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan
heterospora, misalnya paku tapal kuda (Equisetum debile).
Apabila spora jatuh ke tanah sebagian akan tumbuh menjadi protalium
jantan dan sebagian tumbuh menjadi protalium betina.
menjadi tiga golongan.
1) Tumbuhan Paku Homospora
Dari hasil pengamatan dan penelitian diketahui bahwa ternyata tumbuhan
ini ada yang mempunyai spora berumah satu dan berukuran sama
besar yang dinamakan paku homospora/isospora. Contoh jenis paku ini adalah
suplir (Adiantum cuneatum).
Amati tumbuhan paku suplir! Batangnya menjalar di dalam tanah yang
berupa rizoma, kemudian tumbuhan daun muda yang menggulung seperti
spiral. Pada permukaan bawah daun fertil (sporofil) terdapat bintik-bintik
coklat yang sering disebut sorus. Sorus ini merupakan kumpulan sporangium,
di dalam tiap sporangium terdapat sel induk spora yang akan membelah
secara mitosis yang akan menghasilkan sejumlah spora yang bentuk dan
ukurannya sama. Bila spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
protalium. Pada permukaan bawah gametofit dewasa akan terbentuk
anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium. Jika terjadi
fertilisasi terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi tumbuhan suplir baru (sporofit).
2) Tumbuhan Paku Heterospora
Ada pula tumbuhan paku yang mempunyai protalium tidak sama besar
dan berumah dua, pemisahan jenis kelamin ini terjadi pada pembentukan
spora dan ukurannya pun berbeda, sehingga tumbuhan paku ini disebut
dengan paku heterospora. Spora yang berukuran besar mengandung banyak
makanan cadangan dinamakan makrospora/megaspora. Adapun spora yang
kecil dinamakan mikrospora, dihasilkan dari mikrosporangium. Contohnya
paku semanggi (Marsilea), paku rane (Selaginella).
Perlu Anda ketahui mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium,
sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium. Selanjutnya,
mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang akan menghasilkan
anteridium dan akan menghasilkan sperma. Sebaliknya makroprotalium membentuk
makrogametofit yang akan menghasilkan arkegonium dan akan menghasilkan
ovum. Jika terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum, maka akan
menghasilkan tumbuhan paku. Dan tumbuhan paku ini akan berkembang
menghasilkan spora, demikian seterusnya.
3) Tumbuhan Paku Peralihan
Selain paku homospora dan heterospora, ada pula jenis paku yang
sporangiumnya menghasilkan spora sama besar, tetapi berbeda jenis kelaminnya,
sehingga disebut dengan tumbuhan paku peralihan. Tumbuhan
paku ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan
heterospora, misalnya paku tapal kuda (Equisetum debile).
Apabila spora jatuh ke tanah sebagian akan tumbuh menjadi protalium
jantan dan sebagian tumbuh menjadi protalium betina.