a. Cara Pemasangan
Beragam batu tempel/hias tersedia di pasar. Cara pemasangan
batu tempel/hias adalah sebagai berikut;
b. Coating atau Pengecatan Batu Tempel/Hias
Batu tempel/hias mempunyai pori-pori besar sehingga mudah
menyerap air. Batu yang terkena air terus menerus bakal berlumut dan
berjamur. Dua hal tersebut dapat membuat tampilan batu tak indah lagi.
Untuk mengatasinya, maka batu tempel perlu dicoating/cat.
Coating hanya salah satu bentuk upaya mencegah batu
tempel/hias pada dinding rumah rusak akibat dampak buruk air dan
perubahan cuaca. Meski terlihat mudah, proses coating tidak boleh
dilakukan sembarangan. Coating harus dilakukan secara periodic,
Minimal setahun sekali.
Pilihan jenis cairan coating pun harus
disesuaikan dengan karakteristik batu. Tidak semuanya cocok
diaplikasikan ke semua batu alam. Batu dengan poritasitas tinggi lebih
cocok dicoating dengan larutan kimia yang lebih rendah. Batuan keras
macam batu kali dan andesit, lebih tepat menggunakan coating yang
mengkilap. Sebaliknya, batuan dengan porositas tinggi cocok dengan
coating dof.
Beragam batu tempel/hias tersedia di pasar. Cara pemasangan
batu tempel/hias adalah sebagai berikut;
1) Awali pemasangan dengan menetukan pola pemasangan.
Pemasangan rata atau tidak rata (maju-mundur) tergantung selera.
Jika ingin memasang dengan pola permukaan tidak rata, tentukan pola
dan tinggi satu batu dengan batu lainnya.
2) Pastikan ukuran batu sesuai ukuran dinding yang akan ditempeli. Jika
dibutuhkan ukuran khusus, potong batu alam menggunakan alat
pemotong batu atau keramik.
3) Untuk menempelkan batu pada dinding, tuangkan semen ke bagian
belakang batu. Tuang hati-hati agar cairan semen tidak mengotori
bagian depan. Jika ada sisa air atau adukan semen menempel pada
bagian depan, segera bersihkan.
4) Berbeda dengan memasang lantai keramik, pemasangan batu alam
tanpa nat akan lebih menarik. Jika menghendaki efek batu
menyambung, hindari mengisikan adukan semen di antara celah batu.
5) Setelah seluruh batu terpasang, tunggu satu-dua hari sampai semen
kering dan batu menempel erat. Setelahnya, bersihkan dinding dengan
menyemprotkan air pada dinding batu hingga debu dan kotoran hilang.
Jika dibutukan, gunakan sikat kawat untuk merontokkan kotoran
membandel.
b. Coating atau Pengecatan Batu Tempel/Hias
Batu tempel/hias mempunyai pori-pori besar sehingga mudah
menyerap air. Batu yang terkena air terus menerus bakal berlumut dan
berjamur. Dua hal tersebut dapat membuat tampilan batu tak indah lagi.
Untuk mengatasinya, maka batu tempel perlu dicoating/cat.
Coating hanya salah satu bentuk upaya mencegah batu
tempel/hias pada dinding rumah rusak akibat dampak buruk air dan
perubahan cuaca. Meski terlihat mudah, proses coating tidak boleh
dilakukan sembarangan. Coating harus dilakukan secara periodic,
Minimal setahun sekali.
Pilihan jenis cairan coating pun harus
disesuaikan dengan karakteristik batu. Tidak semuanya cocok
diaplikasikan ke semua batu alam. Batu dengan poritasitas tinggi lebih
cocok dicoating dengan larutan kimia yang lebih rendah. Batuan keras
macam batu kali dan andesit, lebih tepat menggunakan coating yang
mengkilap. Sebaliknya, batuan dengan porositas tinggi cocok dengan
coating dof.